Friday, December 07, 2007

TRIAC



1. TRIAC
Boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang uni-directional, karena ketika ON hanya bisa melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC sebenarnya adalah sama dengan dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya disatukan. Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar-6. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi-directional.
Gambar-6 : Simbol TRIAC
TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga dapat melewatkan arus dua arah.
Pada datasheet akan lebih detail diberikan besar parameter-parameter seperti Vbo dan -Vbo, lalu IGT dan -IGT, Ih serta -Ih dan sebagainya. Umumnya besar parameter ini simetris antara yang plus dan yang minus. Dalam perhitungan desain, bisa dianggap parameter ini simetris sehingga lebih mudah di hitung.
Karakteristik TRIAC
TRIAC tersusun dari lima buah lapis semikonduktor yang banyak digunakan pada pensaklaran elektronik. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi directional. TRIAC merupakan dua buah SCR yang dihubungkan secara paralel berkebalikan dengan terminal gate bersama.
Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan tegangan dengan polaritas positif saja, tetapi TRIAC dapat dipicu dengan tegangan polaritas positif dan negatif, serta dapat dihidupkan dengan menggunakan tegangan bolak-balik pada Gate. TRIAC banyak digunakan pada rangkaian pengedali dan pensaklaran.
TRIAC hanya akan aktif ketika polaritas pada Anoda lebih positif dibandingkan Katodanya dan gate-nya diberi polaritas positif, begitu juga sebaliknya. Setelah terkonduksi, sebuah TRIAC akan tetap bekerja selama arus yang mengalir pada TRIAC (IT) lebih besar dari arus penahan (IH) walaupun arus gate dihilangkan. Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-kan) TRIAC adalah dengan mengurangi arus IT di bawah arus IH.
2. DIAC
Kalau dilihat strukturnya seperti gambar-8a, DIAC bukanlah termasuk keluarga thyristor, namun prisip kerjanya membuat ia digolongkan sebagai thyristor. DIAC dibuat dengan struktur PNP mirip seperti transistor. Lapisan N pada transistor dibuat sangat tipis sehingga elektron dengan mudah dapat menyeberang menembus lapisan ini. Sedangkan pada DIAC, lapisan N di buat cukup tebal sehingga elektron cukup sukar untuk menembusnya. Struktur DIAC yang demikian dapat juga dipandang sebagai dua buah dioda PN dan NP, sehingga dalam beberapa literatur DIAC digolongkan sebagai dioda.
Gambar-8 : Struktur dan simbol DIAC

Sukar dilewati oleh arus dua arah, DIAC memang dimaksudkan untuk tujuan ini. Hanya dengan tegangan breakdown tertentu barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus yang dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva karakteristik DIAC sama seperti TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa tegangan breakdown-nya.
Simbol dari DIAC adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar-8b. DIAC umumnya dipakai sebagai pemicu TRIAC agar ON pada tegangan input tertentu yang relatif tinggi. Contohnya adalah aplikasi dimmer lampu yang berikut pada gambar-9.
Gambar 9 : Rangkaian Dimmer
Jika diketahui IGT dari TRIAC pada rangkaian di atas 10 mA dan VGT = 0.7 volt. Lalu diketahui juga yang digunakan adalah sebuah DIAC dengan Vbo = 20 V, maka dapat dihitung TRIAC akan ON pada tegangan :
V = IGT(R)+Vbo+VGT = 120.7 V
Pada rangkaian dimmer, resistor R biasanya diganti dengan rangkaian seri resistor dan potensiometer. Di sini kapasitor C bersama rangkaian R digunakan untuk menggeser phasa tegangan VAC. Lampu dapat diatur menyala redup dan terang, tergantung pada saat kapan TRIAC di picu.


Oleh : Rabbania Hiksas – 8E

3 comments:

Unknown said...

SUBJECT: TRIAC SELALU TROUBLE(jebol) PADA RANGKAIAN
kontrol daya listrik (DIMMER) 2KW/220V..(tanya kenapa?)

DETAIL:
Buat yg lihay & mahir di elktro arus lemah & kuat, bantuin pecahin masalah aku yah?.
Aku heran setiap praktek memakai Triac BT139-800 dan diac DB3 selalu aja gagal.Pada
awalnya speed control utk cepat-lambatnya putaran motor/kipas(diberi beban daya kecil ex: kipas 220V/0,18A)
dpt diatur dgn memutar potensiometer.Setelah beberapa lama(2 menit)terus jebol/putaran kipas konstan maksimal & tak bisa diatur lagi.
setelah aku ukur TRIAC dgn multitester resistensi dalam antara terminal MT1(A1) terhadap Gate(G) semakin kecil.
perlu diketahui TRIAC telah dilindungi oleh peredam panas(HEAT SINK) & pasta pendingin juga
pada rangkaian; antara MT1(A1) & MT2(A2) telah dipasang kopling Capasitor=0,1 uF/250V(dipararel dgn TRIAC) dan Induktor= 100mH (diseri dgn TRIAC)
dan antara beban dan terminal MT2 diproteksi dgn fuse 3A.
berikut data spesifikasi teknis: utk tipe TRIAC= BT 16A-800(800V/16A) dan BTA 139
(500..800V/16A igt/lh<70/<60mA) dan type Diac DB3(Ub=28..36V; Ib<0,3mA). Yg saya tanyakan:
1. Apakah bisa sembarang diac bisa kita pakai?(Sbg pengganti bila tak ada dipasaran).
2. apa penyebab sering jebolnya TRIAC (pdhl udah diberi beban daya sesuai spesifikasi TRIAC)
3. cara mudah utk. mengecek kondisi rusak-tidaknya TRIAC dgn Ohmeter gmn yah?
4. Bagaimana cara pemicuan gerbang(gate) dgn diac yg benar.
kalau diganti dgn Optodiac/coupler sejenis MOC 3021 yg inputnya diberi level tegangan picu
berbentuk gelombang gigi gergaji apakah lbh aman & efektifkah?

sani hasan said...

@maman..gambar rangkaiannya mana? coba triac yg 35rb-an

Unknown said...

Scr saya rusak gan gada beli dimana mana kl ganti triac bisa gak yg tegangan dan amper sama